(K-Drama) That Winter The Wind Blows (2013)



                Sama seperti I Miss You yang saya nanti kehadirannya karena nama-nama yang diusung drama tersebut, hal serupa juga terjadi pada drama ini. Melewati masa syuting dan promo yang berdekatan waktunya membuat saya awalnya bingung membedakan keduanya.
                Jo In Sung, Song Hye Kyo, Kim Bum, dan Eun Ji. Kecuali Jo In Sung, nama-nama ini tidak lagi terdengar asing dan semuanya sudah pernah saya lihat kepiawaian beraktingnya.
Tinggalkan imej ceria, supel, berantakan namun baik hati ala Han Ji Eun yang melejitkan nama Song Hye Kyo dalam drama Full House. Karena dalam drama ini, ia menjadi Oh Young, gadis buta yang hidupnya dikelilingi orang yang memanfaatkan kekayaannya hingga dirinya selalu dipenuhi rasa was-was dan penuh curiga. Ia ditinggalkan ibu dan kakaknya sewaktu berumur enam tahun dan ayahnya yang meninggal saat dia dewasa, menjadikannya sebatang kara.
Jo In Sung, seorang penipu dan penjudi ulung yang ditinggalkan ibunya semasa bayi, punya nama yang sama dengan Oh Soo, kakak yang selama ini dicari Oh Young. Karena terlilit hutang, ia pun menjelma menjadi kakak yang baik bagi Oh Young dan berhasil menjadi satu-satunya orang yang dipercayai Oh Young.
Pun dengan Kim Bum, yang selama ini lebih dikenal sebagai cowok flamboyan lewat Boys Before Flower dan The Woman Who Still Wants to Marry, berubah total menjadi preman ahli kelahi dan tangan kanan setia bagi Oh Soo. Alhasil, drama ini membuka sisi maskulin dari Kim Bum dan mematahkan imejnya yang dirasa tak bisa keluar dari zona nyamannya sebagai perebut hati wanita.
Eun Ji, yang baru debut akting lewat Replay 1997 mungkin beruntung bisa ikut ambil bagian dalam drama ini, karena bersanding dengan nama-nama yang track record-nya sudah jauh lebih panjang darinya. Hanya saja, karakter yang ia perankan masih serupa dengan drama sebelumnya. Cewek jutek, kasar, egois, dan cerewet.
Drama ini tidak menyajikan konflik yang rumit di awal ceritanya, yang kemudian dicari penyelesaiannya sepanjang cerita. Ceritanya lebih mengikuti arus, dimulai dengan prolog pengenalan tokoh dan benang merah yang menghubungkan mereka, lalu konflik pun muncul seiring adegan demi adegan yang ditawarkan. Alhasil klimaks yang diberikan tidak begitu terasa dan berakhir begitu saja.
Rasa kesepian Oh Young benar-benar sampai dan rasanya menyedihkan mengingat kakaknya yang menjadi alasannnya untuk tersenyum ternyata palsu. Terlebih, Oh Soo mencari berbagai macam cara untuk bisa tahu kenangan semasa kecil Oh Young dengan kakaknya, sehingga segalanya terasa nyata bagi Oh Young. Meskipun berpasangan sebagai kakak adik, namun tiap kisah yang mereka rangkai tetap manis dan mengesankan.
Saya suka dengan tema yang diangkat drama ini. Klise, namun menyentuh. Bahwa jika dalam rumitnya hidup ini, masih ada cinta yang bisa menjadi alasan terakhir untuk hidup.

Komentar