(Book) Secret Garden by Frances Hodgson Burnett


Mengusung tema bermain anak-anak, dengan anak-anak sebagai tokoh utamanya, cerita ini bagi saya punya makna yang jauh lebih dalam dibanding sekadar memaparkan indahnya masa kecil. Meskipun menceritakan tentang Mary, sepupunya Collin dan seorang anak pencinta binatang Dickon yang menghabiskan waktu mereka bermain di taman rahasia, namun inti ceritanya lebih kepada penemuan jati diri masing-masing anak dan proses perubahan diri mereka menjadi lebih baik.

Mereka begitu memperhatikan tiap detail kejadian sekeliling mereka. Anak-anak dalam buku ini begitu takjub melihat bunga-bunga di taman tersebut yang semakin hari semakin tumbuh mekar dan mereka begitu bahagia dengan perubahan kecil itu. Betapa mereka begitu terkesan dengan matahari yang muncul perlahan kemudian tenggelam hingga hilang ditelan malam, lalu muncul lagi pada pagi berikutnya.

Mereka kemudian menyimpulkan bahwa segala perubahan yang terjadi adalah akibat pengaruh ‘Sihir’.  Kemudian mereka pun mencari tahu dari siapa sihir itu berasal dan sangat berterimakasih pada si pemberi sihir yang sebenarnya mereka maksud adalah Tuhan.

Seiring dengan taman yang awalnya tertutup selama sepuluh tahun itu semakin menunjukkan keindahannya dari hari ke hari, selama itu pula mereka jadi belajar banyak hal dan menjadi dewasa setiap harinya. Mengikuti petualangan sederhana mereka yang hanya mengambil latar di taman rahasia dan rumah Collin saya dapat menikmati dan merasa ikut bergembira bersama mereka. Betapa anak-anak memang masih polos hatinya dan sifat keingintahuannya begitu besar, hingga di sinilah peran orang dewasa untuk membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang baik.

Kebetulan, dalam buku ini mereka Mary dan Collin hidup tanpa sentuhan manusia dewasa selain pelayan mereka yang membesarkan seadanya, sehingga pengalaman di taman rahasia benar-benar menjadi ‘ibu’ sekaligus ‘guru’ bagi mereka untuk mengetahui hal-hal dasar dalam hidup. Sementara Dickon punya 12 saudara, dan setiap harinya hidup dengan mengurusi binatang-binatang dan tanaman di Padang Moor, hingga walaupun punya ibu yang luar biasa baik, ia juga tumbuh dewasa dari pengalamannya.

Lewat buku ini saya belajar untuk mensyukuri setiap detail yang terjadi dalam hidup saya. Bahwa nikmat itu bukan hanya berasal dari hal-hal yang besar namun justru dari hal-hal sederhana. Dari buku ini juga saya tahu bahwa bahagia itu sederhana. Segala sesuatunya bersumber dari pola pikir kita, jika kita pikir kita bahagia, maka kita akan bahagia. Buku ini benar-benar buku baik untuk dibaca.

Komentar