Langsung ke konten utama

(K-Drama) Secret Garden (2010)



Awalnya, saya enggan menonton drama ini karena tidak begitu suka dengan role player wanitanya, Ha Ji Won. Bahkan setelah drama ini begitu populer dan diganjar berbagai penghargaan, muncul beberapa kali di stasiun TV lokal, saya masih belum berniat menontonnya. Ada banyak orang juga yang merekemondasikan drama ini untuk ditonton.  Sebenarnya saya sempat menonton beberapa menit episode pertama drama ini tahun lalu, dan masih belum tertarik. Secara pribadi, saya kurang menyukai drama yang punya cerita fantasi atau tidak di luar logika. Berhubung drama ini begitu tenar, saya tahu bahwa kedua karakter utama dalam drama ini bertukar jiwa.


Akhirnya tahun ini saya menyerah dan menyelesaikan ke-20 episodenya karena begitu penasaran. Harus saya akui, drama ini memang bagus, meskipun tidak seluar biasa yang dianggap orang banyak. Dan menurut saya, bagusnya drama ini masih bisa disejajarkan dengan drama-drama bagus lain, tidak begitu menonjol.
Ada beberapa hal yang menurut saya menjadi kekuatan drama ini:

Pertama, keempat lakon utama yang sudah punya jam terbang lama di industri hiburan Korea, sehingga kualitas aktingnya benar-benar bagus dan natural. Ha Ji Won telah mulai berakting sejak tahun 1996, sementara Hyun Bin dan Yoon Sang Hyun telah muncul sejak tahun 2000-an. Mereka telah membintangi puluhan judul film dan drama, serta telah menjadi pemeran utama beberapa kali. Sementara itu, Kim Sarang juga telah muncul ke layar kaca sejak tahun 2000, dan populer sebagai Miss Korea tahun 2000. Sehingga drama ini benar-benar memperlihatkan kematangan akting mereka.

Hal ini terlihat terutama ketika Kim Joo Won dan Gil Ra Im bertukar jiwa, Hyun Bin dan Ha Ji Won mampu memvisualisasikan kedua karakter tersebut tanpa cela. Segala gerak tubuh hingga mimik wajah yang diperankan sangat mirip satu sama lain.

Kedua, drama ini punya multikonflik pada masing-masing pemain utamanya. Berbeda dari drama kebanyakan yang biasanya hanya punya satu konflik yang melibatkan semua pemain utama, untuk kemudian ditelusuri misteri di belakang tersebut dan penyelesaiannya hingga akhir cerita.

Sementara drama ini hanya menjadikan hubungan antar karakter sebagai benang merah. Kim Jo Woon, CEO Loel Departement Store yang mempunyai sepupu seorang idol bernama Oska. Oska punya cinta pertama bernama Yoon Seul, yang menjadi kencan buta Kim Jo Woon. Sementara itu, Gil Ra Im adalah seorang stuntwoman yang begitu mengidolakan Oska, dan menjadi cinta pertama Kim Jo Woon. Lalu mereka hidup dalam lingkaran konflik mereka masing-masing.

Kim Jo Woon yang berusaha sekuat  tenaga menarik perhatian Gil Ra Im namun tetap idealis dengan tidak ingin mengorbankan kekayaannya, kisah balas dendam Yoon Seul kepada Oska tentang rasa sakit di masa lalunya, Oska dengan masalah keartisannya yang datang silih berganti, serta kisah Gil Ra Im yang berjuang untuk hidupnya yang sebatang kara dan harus terusik dengan kehadiran Kim Jo Woon yang tidak bisa ia mengerti jalan pikirannya.
 




Ketiga, drama ini punya original soundtrack yang semua lagunya bagus, dan tidak semua drama demikian. Nama Baek Ji Young, Kim Bum Soo, dan 4Men sudah tidak asing lagi dan tersohor dengan kualitas suaranya. Tak hanya itu, menurut saya lagunya punya komposisi musik yang matang dan tidak asal buat. Termasuk lirik lagu yang ditulis dengan baik oleh komposernya.

Saya suka konsep lagu That Woman oleh Baek Ji Young dan That Man oleh Hyun Bin yang menceritakan masalah yang sama dengan dua sudut pandang berbeda. Lagu ini juga begitu gampang diingat dan dikenal bahkan oleh mereka yang belum menonton drama ini.

Personally, I love Yoon Sang Hyun’s voice so much. Mulai dari lagu Gazing yang muncul pada episode pertama, Liar, hingga lagu Here I Am yang ia nyanyikan dengan piano. Bahkan saya lebih tersentuh mendengar lagu tersebut dibandingkan versi 4Men ft Mi.

Secara keseluruhan drama ini memang bagus dari semua komponennya, hingga nyaris sempurna, dan memang wajar mendapat banyak penghargaan. Meskipun menurut saya, kekuatan pemain adalah kunci sukses drama ini, karena konflik yang diberikan sebenarnya adalah konflik yang sudah sering muncul, namun tidak pernah membuat bosan untuk ditonton (terutama masalah tidak direstuinya hubungan dua orang yang beda kasta). Beberapa konflik yang sudah sering muncul tersebut digabung hingga menarik perhatian.

Nilai plus lain drama ini adalah ending-nya yang rasional, hingga konflik yang sudah sering muncul tadi menjadi luar biasa dan tidak sesederhana penyelesaian yang dibuat oleh drama lain.

Selain itu, bagian tukar jiwa yang menurut saya terasa ganjil juga punya filosofi tersendiri, dan tidak sekadar memahami dan berempati satu sama lain.

Namun beberepa bagian terasa agak lamban dan sempat membuat saya bosan karena terlalu lama menunggu resolusi dari konflik demi konflik yang melelahkan, namun tidak begitu mengganggu keseluruhan drama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Book) Love, Stargirl by Jerry Spinelli

Buku ini didedikasikan bagi mereka yang belum bisa move on dari orang yang disukainya, meskipun telah hidup berjauhan. Tulisan ini mungkin tidak banyak mengulas tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik buku ini . Karena aku ingin berbagi tentang sosok Stargirl dan ceritanya tentang move on . Buku ini adalah surat panjang Stargirl kepada Leo, yang ia tulis setiap hari. Lengkap dengan tanggal dan bulan kejadian. Stargirl menceritakan seluruhnya pada Leo tanpa ada yang ia sembunyikan. Hingga tidak ada batasan-batasan bab dalam buku ini. Persis seperti membaca buku harian. Apa yang ingin disampaikan Stargirl dalam suratnya adalah segala upaya yang dia lakukan untuk move on dari Leo. Bagaimana ia menyibukkan dirinya untuk melupakan Leo dengan bermain bersama Dootsie dan Alvina yang jauh lebih muda darinya, mengunjungi Betty Lou yang terkena agoraphobia, Mergie di kedai donatnya, atau Charlie yang setiap hari duduk di sebelah makam istrinya, Grace. Ia kembali

Dialog Rindu

“Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Iya, aku merindukanmu,” “Lalu, kapankah waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Sampai ujung jalan kita bertemu, bukankah jalan kita punya muara yang sama?” “Baiklah, aku akan menunggumu,” * “Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Hmm..” “Mengapa kau diam? “Entahlah” “Bukankah harusnya kita menunggu waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Aku rasa tidak” “Mengapa?” “Karena jalan kita telah berbeda, hingga ujung jalan kita tak lagi punya muara yang sama” * Kini merindukanmu adalah sesuatu yang tidak boleh lagi aku lakukan. Rasanya menyakitkan. Aku rindu namun tidak disambut rindumu. Kontras dengan apa yang terjadi dulu. Setiap aku rindu, kau juga akan rindu. Bahkan terkadang kau rindu tanpa ada rindu dariku. Itu menyenangkan. Dan malangnya, dulu adalah bagian dari

(Movie) Nada Sousou -2007

Synopsis Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bernama Youta, yang harus mengalami pahit manis hidup saat dia masih terlalu dini untuk mencerna setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Ibunya menikah dengan seorang seniman, yang punya seorang anak perempuan bernama Kaoru. Sedari awal, ibunya telah menegaskan ia untuk menjaga Kaoru sebaik mungkin. Lalu mereka menjadi akrab dan keluarga kecil mereka hidup bahagia. Namun yang terjadi kemudian di luar dugaan. Sang ayah pergi meninggalkan keluarga tersebut, lalu si ibu menjadi stress dan sering mabuk. Pada akhirnya ibunya sakit parah dan meninggal dunia. Sebelum meninggal pun, ibunya tetap berpesan pada Youta untuk menjaga Kaoru. Youta kecil pun membawa Kaoru ke tempat neneknya di seberang pulau. Lalu mereka hidup di sana hingga akhirnya Youta kembali lagi ke kota pada umur 16 tahun dan bekerja keras. Ia putus sekolah dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin agar adiknya bisa bersekolah lebih tinggi darinya. Hara