(Book) Love, Stargirl by Jerry Spinelli



Buku ini didedikasikan bagi mereka yang belum bisa move on dari orang yang disukainya, meskipun telah hidup berjauhan.

Tulisan ini mungkin tidak banyak mengulas tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik buku ini. Karena aku ingin berbagi tentang sosok Stargirl dan ceritanya tentang move on.
Buku ini adalah surat panjang Stargirl kepada Leo, yang ia tulis setiap hari. Lengkap dengan tanggal dan bulan kejadian. Stargirl menceritakan seluruhnya pada Leo tanpa ada yang ia sembunyikan. Hingga tidak ada batasan-batasan bab dalam buku ini. Persis seperti membaca buku harian.

Apa yang ingin disampaikan Stargirl dalam suratnya adalah segala upaya yang dia lakukan untuk move on dari Leo.

Bagaimana ia menyibukkan dirinya untuk melupakan Leo dengan bermain bersama Dootsie dan Alvina yang jauh lebih muda darinya, mengunjungi Betty Lou yang terkena agoraphobia, Mergie di kedai donatnya, atau Charlie yang setiap hari duduk di sebelah makam istrinya, Grace.

Ia kembali sekolah di rumah. Ia bahkan tak lagi menjalankan rutinitasnya yang dulu. Aktivitas ‘menghilangkan diri’ di padang pasir, menyebarkan kartu ucapan ke rumah-rumah, membuang koin di jalan, mengikuti seseorang di mal untuk mengetahui masalahnya, atau memberikan hadiah pada orang yang ditemuinya di koran. Baginya, mengerjakan hal tersebut sama saja dengan menjalani lagi kenangannya bersama Leo.
Aku bisa merasakan perjuangan Stargirl untuk lepas dari Leo. Berempati akan kesedihan yang ia rasakan, terutama saat gerobak kebahagiannya kosong. Saking ia kehilangan dan merindukan Leo. Saking jauhnya jarak yang mereka punya.

Tak jarang ia menuliskan kembali momen-momen baik yang pernah ia lewati bersama Leo. Ia juga sering melontarkan pertanyaan kepada Leo melalui suratnya, apakah ia merindukannya, apakah ia masih mencintainya, mengapa dulu Leo tidak mau memperjuangkannya, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menyiratkan depresi yang dirasakan Stargirl. Bahkan ia sering menuliskan dialog antara dia dan Leo, yang sebenarnya adalah monolog batinnya sendiri. Mengarang sendiri jawaban seperti apa yang kira-kira akan diberikan Leo.

Namun kesehariannya bersama teman-teman barunya cukup mengobati rasa sepinya.

Karena berbentuk buku harian, maka tidak ada konflik yang rumit dalam cerita ini. Alurnya mengalir dan ritmenya datar saja. Namun aku sangat menikmati hari demi hari kehidupan Stargirl yang berusaha untuk move on tersebut.

Bagian yang menarik adalah kemunculan Perry, seorang pria bermata biru yang membuat Stargirl penasaran. Awalnya, Stargirl berharap kehadiran Perry di sini bisa menggantikan segala hal tentang Leo yang ada di sana. Namun ternyata, pada satu momen Stargirl sadar bahwa apa yang ia rasakan pada Perry tidak sama dengan apa yang ia rasakan pada Leo.

Ia benar-benar tidak bisa sepenuhnya melepaskan Leo.

Surat Stargirl pada Leo ini hanya berlangsung satu tahun saja. Dimulai dari Januari hingga Desember. Dan selama itu juga, Stargirl punya aktivitas menarik setiap hari Kamis di Bukit Kalender. Ia membuat kalendernya sendiri untuk perhitungan waktu datangnya Titik Balik. Dan menyebut dirinya gadis Titik Balik.

Kemudian saat Bukit Kalender itu telah selesai digunakan dan sudah memasuki penghujung tahun, ia menyadari bahwa itu juga saatnya untuk berhenti melihat masa lalu, dan fokus untuk menjalani masa kini dan masa depannya saja. Jika mereka ditakdirkan untuk bertemu, maka mereka akan bertemu. Tidak perlu ada yang menunggu atau ditunggu. Sebuah konklusi yang membuat haru.

Intinya, buku ini, Stargirl lebih tepatnya, ingin mengatakan bahwa move on sama sekali tidak bisa dipaksa. Perasaan yang kita punya tidak bisa dengan mudah saja dihilangkan atau dilupakan. Bahkan untuk mencari penggantinya juga tidak bisa sebentar saja. Segala sesuatunya butuh waktu dan ada waktunya. Cukup nikmati saja masa-masa kita mengenang hingga akhirnya kita mulai terbiasa dengan ketiadaan itu lalu akhirnya lupa. Perlahan melepaskan lalu dengan ikhlasnya menyerahkan kepada takdir.

Sayangnya, karena ini adalah surat panjang dan bersifat satu arah dari Stargirl, yang baru ia kirimkan setelah tahun itu selesai, kita tidak tahu reaksi seperti apa yang diberikan Leo, meskipun ada sedikit cerita baru tentang Leo di dalamnya. Juga tidak punya jawaban kehidupan seperti apa yang kemudian keduanya jalani, atau kapan mereka bertemu lagi.

Aku benar-benar menyukai karakter Stargirl dan segala hal unik yang ia lakukan. Dan aku tersentuh dengan masa-masa sulit yang ia jalani dan salut dengan upayanya melupakan Leo. Sangat menginspirasi dan membuat buku ini menjadi salah satu buku paling aku sukai. :)

Komentar