(Movie) Nada Sousou -2007



Synopsis

Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bernama Youta, yang harus mengalami pahit manis hidup saat dia masih terlalu dini untuk mencerna setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Ibunya menikah dengan seorang seniman, yang punya seorang anak perempuan bernama Kaoru. Sedari awal, ibunya telah menegaskan ia untuk menjaga Kaoru sebaik mungkin. Lalu mereka menjadi akrab dan keluarga kecil mereka hidup bahagia.

Namun yang terjadi kemudian di luar dugaan. Sang ayah pergi meninggalkan keluarga tersebut, lalu si ibu menjadi stress dan sering mabuk. Pada akhirnya ibunya sakit parah dan meninggal dunia. Sebelum meninggal pun, ibunya tetap berpesan pada Youta untuk menjaga Kaoru.

Youta kecil pun membawa Kaoru ke tempat neneknya di seberang pulau. Lalu mereka hidup di sana hingga akhirnya Youta kembali lagi ke kota pada umur 16 tahun dan bekerja keras. Ia putus sekolah dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin agar adiknya bisa bersekolah lebih tinggi darinya. Harapannya terkabul. Adiknya bisa masuk SMA terbaik di kota, dan ia adalah satu-satunya siswa dari pulau mereka yang mendapatkan kesempatan itu. Kaoru pun tinggal bersama Youta, dan sejak itulah cerita kehidupan mereka dimulai.

Review

Saya baru menemukan film ini di salah satu folder di komputer rumah saya, berhubung saya hanya pulang dua kali setahun. Film ini sebenarnya sudah cukup lama, dirilis pada tahun 2007. Namun, sama seperti buku, film adalah sesuatu yang pesannya tak lekang oleh zaman. Jadi tidak ada kata terlambat untuk menontonnya.

Sedih. Itulah kata pertama yang muncul di benak saya, saat film ini habis. Sedih yang tidak sampai menguras air mata, namun juga tidak sesederhana sedih yang hanya membuatmu tersenyum haru sedikit. Nado sousou sendiri berarti air mata yang jatuh untukmu.

Ceritanya sederhana, dengan konflik yang sederhana pula. Awalnya, saya mengira akhir dari cerita ini adalah keduanya menikah, karena toh mereka tidak punya hubungan darah. Namun ternyata tidak. Mereka yang di pertengahan film berpisah dan hidup sendiri-sendiri selama hampir 2 tahun, bertemu dalam kondisi yang tidak menyenangkan dan berakhir di rumah sakit. Youta yang tidak pernah sakit sama sekali ternyata menderita radang paru-paru yang sudah sangat kronis, dan meninggal seketika itu juga.

Lalu, saya menemukan kesamaan dari cerita film Jepang yang pernah saya tonton sebelumnya. I Want to Give My First Love to You dan Sky of Love juga kehilangan tokoh pria karena sakit. Bedanya, jika Takuma dan Hiro di film tersebut karena penyakit bawaan, maka penyakit Youta justru datang karena ia terlalu banyak bekerja keras. Alasan ia bekerja keras adalah Kaoru. Ada benang merah dari sebab penyakit yang ia derita dengan mengapa ia melakukan sesuatu yang menyebabkannya mendapat sakit itu.

Cerita ini punya porsi sedih dan humor yang cukup imbang. Meski di menit-menit terakhir lebih didominasi rasa haru.

Namun menurut saya, cerita ini tidak hanya mengajarkan arti pengorbanan yang tulus, cinta, kasih sayang, dan saling memiliki antara dua kakak-beradik ini, tapi lebih kepada ikatan batin yang kuat di antara mereka. Ikatan batin yang jauh lebih kuat dibandingkan hubungan darah atau pun cinta.

Hal ini terlihat dari Youta yang rela putus dengan kekasihnya, juga Kaoru yang meskipun pada akhirnya menemukan ayahnya, tetap menemukan keluarga hanya di diri Youta.

Saya terkesan dengan bagian akhir film ini, yang muncul setelah credit tittle film. Youta dan Kaoru kecil berjalan bergandengan tangan menyusuri pantai di dekat rumah nenek mereka, lalu Kaoru berkata,

“Ninii.. (Kakak), nanti Kaoru ketika sudah besar ingin menjadi istrimu, boleh tidak?”

“Tentu saja tidak boleh,”

“Kenapa?”

“Kau ini bodoh ya? Masa kau tidak tau?”

“Hah?”

 “Adik dan kakak tidak boleh menikah,”

“Kenapa?”

“Hmm..Aku tidak tahu,”

Pada saat mereka tinggal bersama, Youta sebenarnya tau kalau Kaoru telah jatuh cinta padanya tidak lagi sebagai seorang kakak, melainkan seorang pria, namun ia berpura-pura tidak tau. Kaoru juga hanya menyembunyikan perasaannya dan mengungkapkannya justru pada saat-saat terakhir hidup Youta.

Aku pernah merasa kalau kau akan pergi meninggalkanku  tepat di depan kedua mataku, jika kuberitahu kau mengenai perasaanku. Sebenarnya aku takut untuk hidup sendiri, itulah sebabnya aku berpura-pura tidak mengetahui bahwa kita bukanlah saudara kandung –Kaoru

Dari film ini saya belajar, bahwa ternyata hubungan seperti itu memang ada. Memang ada hubungan kakak adik yang sama sekali tidak punya hubungan darah, namun lebih murni ikatannya dari sekadar hubungan percintaan. Hubungan yang sulit dimengerti keduanya.




Komentar

  1. Balasan
    1. Ada filmnya di Facebook dan YouTube, beberapa hari yang lalu saya baru selesai menontonnya.

      Hapus

Posting Komentar