Langsung ke konten utama

(Book) Goodbye Happiness by Arini Putri


Sebenarnya, saat buku-buku yang mengambil latar dan tokoh serba Korea muncul, saya cukup menikmati keberadaannya dan suka dengan beberapa cerita ditawarkan. Seakan membaca ‘drama’ dan memvisualisasikannya sendiri melalui imajinasi.

Namun seiring dengan semakin pesatnya Korean hallyu yang terjadi belakangan ini, menjadikan buku-buku serupa marak ditemui. Bahkan di bagian cover buku pun semua berbondong-bondong mencantumkan bahasa Korea agar lebih menjual dan menarik perhatian. Hingga pada akhirnya cerita yang ditampilkan hampir serupa dan mudah tertebak untuk buku lainnya.

Hal itu juga yang membuat saya, pada awal kemunculan buku ini sama sekali tidak tertarik. Namun banyaknya respon positif yang saya lihat di media sosial mengenai buku ini, mau tak mau menggugah rasa penasaran saya. Dan setelah membaca buku ini, saya jadi paham apa yang membuat banyak pembaca mengacungkan dua jempol untuk buku ini.

Arini Putri menampilkan cerita sederhananya dengan gaya penulisan yang juga sederhana, menyentuh, tidak berbelit-belit, dan jujur, tanpa menggunakan diksi-diksi yang rumit. Ide cerita seperti ini sebenarnya bukan pertama kali. Tentang penantian  ungkapan cinta antara Krystal dan Skandar yang telah hidup bersama sejak SMA dan sama-sama melanjutkan kuliah di Korea, dengan artis Park Seungho dan model Vannesa Ahn sebagai bumbu-bumbu penggali cemburu.

Hanya tentang itu saja, yang kemudian dipecah menjadi puzzle momen-momen yang terjadi di antara keduanya. Karenanya, rasa penasaran akan menggiring pembaca untuk segera mengetahui bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi. Terlebih cerita ini hanya mengangkat sudut pandang Krystal, hingga apa yang dirasakan Skandar sebenarnya menjadi tanda tanya. 

Tidak ada deskripsi yang terlalu mendetail dalam cerita ini, termasuk latar Korea-nya. Mungkin karena penulis sesungguhnya juga belum pernah berkunjung ke sana. Hanya pemaparan-pemaparan seperlunya saja, sehingga pembaca tak perlu susah-susah untuk membayangkan setiap detail kejadian. Keseluruhan cerita memang hanya fokus pada tiap rangkaian ceritanya, tanpa mengulas lebih dalam unsur-unsur lain.

Sama seperti novel bertema Korea yang lain, membaca buku ini seperti menonton drama. Kegiatan sehari-hari Krystal yang merupakan seorang mahasiswa sekaligus trainee di sebuah manajemen entertaimen, terasa sangat nyata terutama bagi pembaca yang memang penyuka Korea. Konflik-konflik ringan dan momen-momen romantis khas drama Korea juga muncul di sini. Terlebih, karena tidak adanya deskripsi yang terlalu mendetail,  pembaca tidak perlu berpikir panjang dan ikut terbawa hanyut  mengikuti alur ceritanya.

Bisa dibilang novel ini adalah novel yang ‘apa-adanya’, namun pesannya benar-benar sampai. Terlebih, penulis sepertinya memang memfokuskan ceritanya pada konflik batin, hingga pemaparan yang ada dalam buku ini memang didominasi oleh apa yang dirasakan oleh Krystal. Tanpa terlalu banyak melibatkan indera lain seperti mata dan telinga untuk dijabarkan. 

Hanya saja ada beberapa istilah yang mungkin tidak dipahami orang awam seperti trainee, idol, anti-fans dan sebagainya, yang lebih akrab di telinga para penggemar Korea.

Secara pribadi saya cukup suka buku ini. Berlatar dan berkonflik ala drama Korea, namun bukan menjadikan itu sebagai poin utama, benar-benar hanya sebagai setting. Saya bisa berempati dengan konflik batin yang didera Krystal, dan sangat suka dengan bittersweet ending yang ditawarkan. Two thumbs for this book!                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                

Komentar

  1. halo mbak
    bisa tidak saya download novel nya??

    ini email saya: sdc.minister@gmail.com

    BalasHapus
  2. uda ada link downloadnya ngga?

    BalasHapus
  3. maaf mba, saya bisa minta link untuk download buku nya?

    ini email saya
    wafaalifa1@gmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Book) Love, Stargirl by Jerry Spinelli

Buku ini didedikasikan bagi mereka yang belum bisa move on dari orang yang disukainya, meskipun telah hidup berjauhan. Tulisan ini mungkin tidak banyak mengulas tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik buku ini . Karena aku ingin berbagi tentang sosok Stargirl dan ceritanya tentang move on . Buku ini adalah surat panjang Stargirl kepada Leo, yang ia tulis setiap hari. Lengkap dengan tanggal dan bulan kejadian. Stargirl menceritakan seluruhnya pada Leo tanpa ada yang ia sembunyikan. Hingga tidak ada batasan-batasan bab dalam buku ini. Persis seperti membaca buku harian. Apa yang ingin disampaikan Stargirl dalam suratnya adalah segala upaya yang dia lakukan untuk move on dari Leo. Bagaimana ia menyibukkan dirinya untuk melupakan Leo dengan bermain bersama Dootsie dan Alvina yang jauh lebih muda darinya, mengunjungi Betty Lou yang terkena agoraphobia, Mergie di kedai donatnya, atau Charlie yang setiap hari duduk di sebelah makam istrinya, Grace. Ia kembali

Dialog Rindu

“Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Iya, aku merindukanmu,” “Lalu, kapankah waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Sampai ujung jalan kita bertemu, bukankah jalan kita punya muara yang sama?” “Baiklah, aku akan menunggumu,” * “Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Hmm..” “Mengapa kau diam? “Entahlah” “Bukankah harusnya kita menunggu waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Aku rasa tidak” “Mengapa?” “Karena jalan kita telah berbeda, hingga ujung jalan kita tak lagi punya muara yang sama” * Kini merindukanmu adalah sesuatu yang tidak boleh lagi aku lakukan. Rasanya menyakitkan. Aku rindu namun tidak disambut rindumu. Kontras dengan apa yang terjadi dulu. Setiap aku rindu, kau juga akan rindu. Bahkan terkadang kau rindu tanpa ada rindu dariku. Itu menyenangkan. Dan malangnya, dulu adalah bagian dari

(Movie) Nada Sousou -2007

Synopsis Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bernama Youta, yang harus mengalami pahit manis hidup saat dia masih terlalu dini untuk mencerna setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Ibunya menikah dengan seorang seniman, yang punya seorang anak perempuan bernama Kaoru. Sedari awal, ibunya telah menegaskan ia untuk menjaga Kaoru sebaik mungkin. Lalu mereka menjadi akrab dan keluarga kecil mereka hidup bahagia. Namun yang terjadi kemudian di luar dugaan. Sang ayah pergi meninggalkan keluarga tersebut, lalu si ibu menjadi stress dan sering mabuk. Pada akhirnya ibunya sakit parah dan meninggal dunia. Sebelum meninggal pun, ibunya tetap berpesan pada Youta untuk menjaga Kaoru. Youta kecil pun membawa Kaoru ke tempat neneknya di seberang pulau. Lalu mereka hidup di sana hingga akhirnya Youta kembali lagi ke kota pada umur 16 tahun dan bekerja keras. Ia putus sekolah dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin agar adiknya bisa bersekolah lebih tinggi darinya. Hara