Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

(Book) Goodbye Happiness by Arini Putri

Sebenarnya, saat buku-buku yang mengambil latar dan tokoh serba Korea muncul, saya cukup menikmati keberadaannya dan suka dengan beberapa cerita ditawarkan. Seakan membaca ‘drama’ dan memvisualisasikannya sendiri melalui imajinasi. Namun seiring dengan semakin pesatnya Korean hallyu yang terjadi belakangan ini, menjadikan buku-buku serupa marak ditemui. Bahkan di bagian cover buku pun semua berbondong-bondong mencantumkan bahasa Korea agar lebih menjual dan menarik perhatian. Hingga pada akhirnya cerita yang ditampilkan hampir serupa dan mudah tertebak untuk buku lainnya. Hal itu juga yang membuat saya, pada awal kemunculan buku ini sama sekali tidak tertarik. Namun banyaknya respon positif yang saya lihat di media sosial mengenai buku ini , mau tak mau menggugah rasa penasaran saya. Dan setelah membaca buku ini, saya jadi paham apa yang membuat banyak pembaca mengacungkan dua jempol untuk buku ini. Arini Putri menampilkan cerita sederhananya dengan gaya penulisan yang

(Video) Dream Girl by SHINee

Fresh . Kata itulah yang dapat menyimpulkan kesan pertama saya sehabis menonton MV terbaru SHINee, Dream Girl . Pasalnya, sudah lama SHINee tidak menampilkan video dengan konsep seperti ini. Beberapa video sebelumnya, bahkan bisa dibilang hampir keseluruhan video SHINee didominasi warna hitam putih dan terkesan dark , seperti Ring Ding Dong, Lucifer, dan Sherlock. Kalaupun colorful , efeknya soft   sehingga tidak terlalu mencolok seperti pada PV Replay (Japanese Version) . Ataupun permainan warna yang diambil tidak terlalu ramai seperti pada Hello dan Juliette . Namun, konsep ini benar-benar terasa berbeda karena kostum para member serta latar tempat penuh dengan warna-warna cerah yang cukup menarik untuk dilihat. Termasuk model MV yang memakai baju merah dengan bunga warna-warni yang menutupi mukanya. Namun ramainya warna-warni yang terkesan ‘nabrak’ itu dinetralisir dengan adanya kostum dan latar yang berwarna hitam-putih dan gelap di bagian lain. Selain

(Movie) Mary and Max -2009

Synopsis “Mary and Max” is a story about a lonely young girl named Mary who has a 44-years-old pen pal named Max. She lives in Melbourne and spends her time by watching a TV Show titled “The Nobblets”. Mary’s parents are so busy with their own business and she’s always bullied by her school friends because a birthmark in his forehead. Max lives in America and spends his time in seclusion . Being slow and obese, and is diagnosed with over - anxiety, depression , and Asperger Syndrome. He spends his time with reading books, trying many recipes, and attending Overeaters Anonymous meeting once a week. Apparently, he likes watching “The Nobblets” too. Mary found Max’s address from a telephone book . She write a letter to him because she wondered where baby come from in America. As she knew, in Australia baby come from a soda glass. Max replies his letter and answer s all of her questions. S he then ask almost everything to Max, especially about adult’s problem, because s

Dialog Rindu

“Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Iya, aku merindukanmu,” “Lalu, kapankah waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Sampai ujung jalan kita bertemu, bukankah jalan kita punya muara yang sama?” “Baiklah, aku akan menunggumu,” * “Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Hmm..” “Mengapa kau diam? “Entahlah” “Bukankah harusnya kita menunggu waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Aku rasa tidak” “Mengapa?” “Karena jalan kita telah berbeda, hingga ujung jalan kita tak lagi punya muara yang sama” * Kini merindukanmu adalah sesuatu yang tidak boleh lagi aku lakukan. Rasanya menyakitkan. Aku rindu namun tidak disambut rindumu. Kontras dengan apa yang terjadi dulu. Setiap aku rindu, kau juga akan rindu. Bahkan terkadang kau rindu tanpa ada rindu dariku. Itu menyenangkan. Dan malangnya, dulu adalah bagian dari