(K-Drama) That Winter The Wind Blows (2013)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYrP6SbxJMqu49xz4ft6KWnveQ-8G50KjcaVKYaLhavyez6Nd_I1HO8aC92znBhFsS6aVfH2kuSPEk6bjxxCrVfcKbJ-xULozicND9Gfw7Asq9vZ2ra32cKff_CqWBqLL-FDZwlgDG5QA/s320/That_Winter,_The_Wind_Blows-poster.jpg)
Jo
In Sung, Song Hye Kyo, Kim Bum, dan Eun Ji. Kecuali Jo In Sung, nama-nama ini
tidak lagi terdengar asing dan semuanya sudah pernah saya lihat kepiawaian
beraktingnya.
Tinggalkan imej
ceria, supel, berantakan namun baik hati ala Han Ji Eun yang melejitkan nama
Song Hye Kyo dalam drama Full House.
Karena dalam drama ini, ia menjadi Oh Young, gadis buta yang hidupnya
dikelilingi orang yang memanfaatkan kekayaannya hingga dirinya selalu dipenuhi
rasa was-was dan penuh curiga. Ia ditinggalkan ibu dan kakaknya sewaktu berumur
enam tahun dan ayahnya yang meninggal saat dia dewasa, menjadikannya sebatang
kara.
Jo In Sung,
seorang penipu dan penjudi ulung yang ditinggalkan ibunya semasa bayi, punya
nama yang sama dengan Oh Soo, kakak yang selama ini dicari Oh Young. Karena
terlilit hutang, ia pun menjelma menjadi kakak yang baik bagi Oh Young dan
berhasil menjadi satu-satunya orang yang dipercayai Oh Young.
Pun dengan Kim
Bum, yang selama ini lebih dikenal sebagai cowok flamboyan lewat Boys Before Flower dan The Woman Who Still Wants to Marry,
berubah total menjadi preman ahli kelahi dan tangan kanan setia bagi Oh Soo.
Alhasil, drama ini membuka sisi maskulin dari Kim Bum dan mematahkan imejnya
yang dirasa tak bisa keluar dari zona nyamannya sebagai perebut hati wanita.
Eun Ji, yang
baru debut akting lewat Replay 1997
mungkin beruntung bisa ikut ambil bagian dalam drama ini, karena bersanding
dengan nama-nama yang track record-nya
sudah jauh lebih panjang darinya. Hanya saja, karakter yang ia perankan masih
serupa dengan drama sebelumnya. Cewek jutek, kasar, egois, dan cerewet.
Drama ini tidak
menyajikan konflik yang rumit di awal ceritanya, yang kemudian dicari
penyelesaiannya sepanjang cerita. Ceritanya lebih mengikuti arus, dimulai
dengan prolog pengenalan tokoh dan benang merah yang menghubungkan mereka, lalu
konflik pun muncul seiring adegan demi adegan yang ditawarkan. Alhasil klimaks
yang diberikan tidak begitu terasa dan berakhir begitu saja.
Rasa kesepian Oh
Young benar-benar sampai dan rasanya menyedihkan mengingat kakaknya yang
menjadi alasannnya untuk tersenyum ternyata palsu. Terlebih, Oh Soo mencari
berbagai macam cara untuk bisa tahu kenangan semasa kecil Oh Young dengan
kakaknya, sehingga segalanya terasa nyata bagi Oh Young. Meskipun berpasangan sebagai
kakak adik, namun tiap kisah yang mereka rangkai tetap manis dan mengesankan.
Saya suka dengan
tema yang diangkat drama ini. Klise, namun menyentuh. Bahwa jika dalam rumitnya
hidup ini, masih ada cinta yang bisa menjadi alasan terakhir untuk hidup.
Komentar
Posting Komentar