Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Dua Masa

Awalnya kita berada pada satu ruang yang sama.. Kau dan aku. Menari dalam setiap alunan waktu yang membawa cerita manis tentang kita, Membiarkan semuanya larut dalam awang-awang lalu berubah menjadi kenangan Menatap dalam akan seuntai janji dan harapan akan abadinya masa depan Namun hampa.. Pada akhirnya kau dan aku menjajak tanah berbeda, Tak lagi menatap bintang yang sama.. Dan hidup pada dua masa.. Aku masih terkungkung dalam mimpi-mimpi masa lalu, Mengurai kembali satu per satu fragmen kenangan yang mulai kabur Dalam ingatanku yang kelabu Menyatukannya kembali seperti rangkaian puzzle agar ia tetap begitu adanya, Tak ingin sedikitpun berubah Bagiku, setidaknya menelusuri setiap jengkal kenangan membuatku tersenyum Karena semua kisah itu memang pernah ada, Sementara apa yang terjadi padamu sungguh membuatku geleng kepala, Menghela napas aroma kepasrahan yang sulit diurai dalam kata-kata Kau kini telah melayang dalam jutaan angan-an

(Book) Sunshine Becomes You

By : Ilana Tan Ini kisah tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan. Tentang impian yang bertahan di antara keraguan. Dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup Alex Hirano tak akan pernah menyangka bertemu dengan Mia Clark, gadis pelatih tari incaran adiknya Ray Hirano. Malaikat kegelapan yang membuat tangannya patah. Padahal, baginya tangan adalah aset utama sebagai seorang pianis ternama. Mia Clark menebus rasa bersalahnya dengan menawarkan diri menjadi pembantu rumah tangga Alex, meskipun Alex pribadi yang amat kaku dan sangat dingin. Alex yang tidak peduli kemudian membiarkan Mia masuk dalam kehidupannya. Namun siapa sangka suasana dingin itu kemudian mencair karena kehangatan tawa Mia dan aroma kopi buatannya yang tak pernah bisa dilupakan Alex. Kebersamaan itu perlahan berubah menjadi cinta, meskipun tak semudah dalam dongeng. Keduanya menutup rapat perasaan tersebut dalam hati, bersatu dalam rahasia yang sulit diungkapkan.   Mia men

Elegi 30 Juli

Hari ini 30 Juli, Masihkah kotak memori di otakmu menyimpan secarik kisah kita hari itu? Pada tahun-tahun yang telah lama berlalu dan terlupakan Ingatkah kau pada senyum jingga sang mentari terbenam pada kita ? Yang duduk malu-malu di salah satu bangku itu Lebih banyak tertunduk dan memenangkan diam dalam cengkerama kita, Daripada mengejawantahkan nyanyian pikiran yang tak sabar ingin didengar   Lupakah kau pada sejumput janji berpadu harap yang kita patri bersama Membiarkan ia termaktub dalam kisi hati yang bingung Akan kombinasi perasaan yang tak mampu ia cerna Sedih, kecewa, bangga, penuh harap Aku masih ingat semuanya tanpa cela Meskipun tahun-tahun itu telah berlalu, dan kau lupakan Dan masih sering duduk di bangku itu Membalas senyum jingga sang mentari dengan aura kepasrahan Menuliskan semua nyanyian pikiranku yang selalu bertanya akan kembaramu  Dalam lembaran kertas-kertas putih yang tulus Seiring kisi ha