Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

(Book) Unforgettable

By: Winna Efendi Ini adalah sepenggal kisah dari sang waktu tentang mereka yang menunggu. Ditemani krat-krat berisi botol   vintage wine yang berdebu. Kisah mereka yang hidup dalam penantian dan bertemu cinta.                                Kisah ini bercerita tentang seorang perempuan awal 20-an yang hidup di balik halaman buku, mendefinisikan dirinya dengan uraian kata melalui tinta dan imajinasi. Ia adalah adik dari pemilik sebuah kedai wine bernama Muse, sebuah rumah kayu usang tempat mereka tinggal. Ia tak punya keinginan untuk tahu dan menguntai kisah dengan dunia luar. Lebih asyik bermain dengan diri dan pikirannya sendiri, dekat jendela di sebuah pojok Muse, ditemani gelas-gelas wine.                 Sementara lelaki itu adalah seorang pengunjung tetap. Datang setiap malam pukul 9 kurang lima menit. Kemudian berlalu saat jam menunjukkan angka 11. Ia selalu memesan Gabarnet Sauvigon , cukup satu gelas. Ia tidak menyentuh gelasnya sama sekali, hingga saat ia akan p

Aku dan Sebuah Film

Jika aku bisa menjelma menjadi sesuatu yang lain, maka aku ingin menjadi sebuah film. Tentang apa saja, aku tak peduli tema. Karena ia, entah sejak kapan sangat tergila-gila pada sesuatu yang berhubungan dengan film. Aku ingin menjadi sesuatu yang ia pikirkan, layaknya ide yang timbul tiap ingin memulai pembuatan sebuah film. Aku ingin menjadi sesuatu yang berjalan dalam pikirannya, sebuah cerita yang ingin ia curahkan dalam bentuk naskah. Aku ingin menjadi alur dalam hidupnya, yang membawanya hanyut dalam tiap rantai ceritanya. Aku ingin menjadi sosok yang ia idamkan, sosok yang tak sembarangan orang bisa perankan. Seorang lakon utama yang jadi pusat perhatian selama film berlangsung. Tak masalah bila sesekali aku hanya dijadikan peran pembantu. Yang jelas, aku ada, ikut berkontribusi dalam film itu. Aku ingin menjadi tempat paling cocok untuk disinggahi, seperti latar untuk sebuah film yang tak sembarangan dipakai. Aku ingin menjadi waktu terbaik yang

Cerita tentang Rumah itu dan Dia

Berita itu datang dengan sangat amat cepat. Tiba-tiba. Menyergapku tanpa peringatan. Aku hanya mampu bergeming saat untaian kata-kata itu meluncur. Otakku bahkan mati saking terkejutnya hingga tak mampu lagi mencerna dengan baik. Aku bahkan tak mampu , melakukan apa pun bahkan untuk sekadar mengambil nafas. Semua tubuhku nyeri. Rasanya ada ribuan jarum yang menusukku dari segala arah. Ia memintaku untuk berhenti. Tanpa ada angin yang mengiringi hujan. Aku benar-benar tak bisa lagi berpikir. Aku tau, cepat atau lambat, aku harus pergi. Meninggalkan rumah itu, dan memulai kehidupan baru dengan rumah yang lain. Namun aku tak pernah benar-benar memikirkannya, karena yang aku tau, semuanya masih berjalan seperti biasa, tak ada masalah yang mengharuskanku untuk pindah. Rumah itu sudah terlalu nyaman untuk kutinggali. Ia bukanlah rumah yang sempurna. Ia tak punya fasilitas yang bisa dikatakan cukup baik hingga aku tak rela melepasnya. Malahan, ia sering berulah. Namun ia berbed

JUNI

Juni yang aneh Juni yang tak biasa Juni yang memaksaku keluar Juni yang memaksaku berhenti Juni yang memaksaku untuk pindah Junia yang memaksaku untuk berhenti merengek Juni yang menyebalkan Juni yang tak sama dengan Juni-Juni sebelumnya Juni yang aku harapkan bisa lebih baik daripada Mei namun tidak Juni yang menikam hatiku tajam Juni yang tak ramah Juni yang tak berpikir panjang Juni yang membuatku bingung Juni yang membuatku tak bisa berpikir Juni yang menamparku keras Juni yang menyakitkan Juni yang membuatku menangis -050612- 11:02 am (Juni yang aneh..)