(Album) Dream Girl - Chapter 1: The Misconception of You by SHINee
Kali ini, saya
ingin mencoba membahasakan pendengaran saya terhadap album ini, berdasarkan
ketajaman indera pendengaran saya, dengan mengesampingkan dulu cerita-cerita
lain dari semua lagu pada album ini.
Spoiler
Dimulai dengan
intro lagu Sherlock, track pertama album ini seakan
memperdengarkan peralihan dari album sebelumnya dengan hadirnya album ini.
Semacam move on. Saya kurang dapat
mengerti bagian awal lagu ini, rasanya menerawang begitu saja. Namun langsung
dapat masuk kembali lagi pada lagu ini di bagian refrain, dan saya sangat menyukainya. Masih terdapat kata-kata
‘SHINee in the house’ di bagian akhir serupa di lagu Sherlock, kembali mempertegas peralihan tersebut.
Dream
Girl
Dijadikan
sebagai single pertama, sebenarnya lagu ini tidak langsung terdengar menarik
pada pendengaran pertama. Belakangan, single-single dari SHINee memang tidak
langsung dapat dimengerti di permulaan. Hal serupa juga terjadi pada Sherlock dan Lucifer.
Saya merasa
intro lagu ini adalah perpaduan intro lagu The
Chaser milik Infinite dengan Flower
Power-nya SNSD. Namun setelah didengar berulang kali, saya dapat menikmati
lagu ini, terutama pada bagian sebelum refrain.
Pengulangan kata ‘Dream Girl’ selama bagian refrain
membuat ia sering terngiang di telinga saya bahkan ketika lagu tersebut
habis.
Namun
saya lebih suka mendengar lagu ini lengkap dengan videonya. Lebih menghibur.
Dan saya lebih menyukai lagu ini sebagai single dibanding Sherlock pada album sebelumnya.
Hitchhiking
Intronya
sangat catchy terlebih karena dibuka
dengan rap oleh bias saya, Key. Namun
saya kurang menikmati lagu ini, terutama karena saya memang tidak suka jenis
lagu ribut seperti ini. Sekilas terdengar mirip lagu Sherlock. Musiknya ramai dan nada suara yang dinyanyikan tiap
personel cukup tinggi. Namun, saya suka mendengarkan baris terakhir refrain sebelum kata-kata ‘Hitchicking’.
Cukup menarik pendengaran saya. Beruntung, Key punya porsi rap yang cukup pada
lagu ini hingga saya masih punya alasan untuk mendengarkannya.
Punch
Drunk Love
Tanpa
ada embel-embel lagu ini diawali oleh suara Jonghyun. Genrenya agak-agak retro-disco. Mendengarnya saya merasa
sedang berada di tempat disko dengan latar 70-an, lengkap dengan lampu
berkelap-kelip. Namun menurut saya lagu ini datar saja, tanpa klimaks sehingga
berlalu begitu saja.
Girls,
Girls, Girls
Saat
mendengarkan album ini pertama kalinya, lagu ini adalah lagu pertama yang
membuat jatuh cinta. Simple, catchy, ringan dan tidak ribet.
Mendengarnya saya sedikit de javu
dengan lagu WOWOWOW. Terlebih
judulnya yang juga menjadi poin penting lagu ini karena dinyanyikan berulang
pada bagian refrain, hingga membuat
saya tersipu-sipu sendiri.
Saya bisa mendengar suara tiap member dengan lebih jelas, termasuk
Minho yang pada lagu ini dapat bagian yang cukup panjang meskipun hanya satu
kali, namun tetap menguasai bagian rap bersama Key. Meskipun lagu ini adalah
lagu dengan durasi paling singkat di album ini, namun saya rasa porsinya pas,
hingga efek senyum-senyum sendiri akan terasa saat lagu ini berakhir.( Kyaa.. I just wanna be one of girls,girls,
girls that they called!)
Aside
Setelah
dibuai dan dibuat melayang oleh lagu Girls,
Girls, Girls; saya langsung meleleh mendengar lagu ini. Lagu ini akhirnya menjadi
lagu favorit saya di album ini. Saking sukanya, saya memutar lagu ini berulang
kali setiap hari, bahkan saya susah untuk mendeskripsikan bagaimana lagu ini di
pendengaran saya.
Lagunya semi ballad, namun menyentuh dan
menenangkan, bahkan saat intro baru dimulai. Sederhana tapi jujur. Saya tidak
perlu berpikir panjang untuk paham dengan lagu ini dan langsung jatuh hati saat
pendengaran pertama. Lagu ini memang dibuat untuk menginterprestasikan impressive voice dari setiap member, dan
bisa dibilang hanya satu-satunya di album ini.
Saya bisa
merasakan ketulusan dalam lagu ini. Pesannya langsung sampai ke hati, meskipun
secara pribadi saya belum tahu cerita di balik lagu ini. Rasanya lagu SHINee
yang seperti ini mulai jarang ditemukan pada album Korea mereka. Padahal, album
pertama mereka The SHINee World,
didominasi lagu-lagu seperti ini. Mungkin pasar Jepang lebih menikmati lagu mellow, karena berbanding terbalik
dengan album Koreanya, lagu-lagu Jepang mereka hampir seluruhnya sejenis lagu
ini.
Beautiful
Saat
pertama kali mendengar lagu ini, saya tidak begitu tertarik. Lagunya cukup
ringan namun tidak langsung menangkap pendengaran saya. Saya justru lebih
menikmati lagu ini (yang ternyata adalah single kedua album ini), setelah
divisualisasikan dalam performance
mereka. Saya suka koreografinya yang ringan dan merasa melihat mereka ‘kembali
muda’ dengan kostum warna-warni dan tumpuk-tumpuk khas ala SHINee. Dan saat
saya kembali hanya mendengar lagunya saja, saya kehilangan feel lagu ini.
Dynamite
Ini adalah
lagu yang paling tidak saya mengerti ujung pangkalnya. Intronya ribut dan
musiknya dibuat dengan gaya electro.
Namun untung saja saya masih bisa menikmati bagian refrain-nya yang pada awalnya saya bahkan tidak tahu bahwa itu adalah
bagian dari lagu ini.
Runaway
Intro
lagu ini dibuka ini langsung dibuka oleh nyanyian pendek-pendek lengkap dengan sound effect-nya, dan rasanya saya
pernah mendengar intro seperti ini juga
dari lagu Super Junior. Namun setelahnya lagu ini berjalan, terdengar ringan dan
cukup enak didengar. Saya merasa sedikit ketidaknyambungan dari bagian awal
dengan bagian tengah hingga refrain
lagu ini. Lagi, saya jatuh hati pada bagian rap yang dibawakan oleh Key. Bagian
refrain adalah bagian yang paling
bisa saya nikmati pada lagu ini.
Secara keseluruhan, genre yang diusung
album ini tidak jauh berbeda dengan mini album Sherlock, namun rasanya tidak begitu variatif jika dibandingkan
dengan mini album Sherlock, mungkin
karena jumlah lagu pada album ini lebih banyak. Ada banyak lagu yang saya rasa
mirip-mirip dan susah untuk dibedakan kecuali bagian refrain-nya. Butuh diputar berkali-kali hingga dapat paham satu per
satu. Seiring itu pula kita akan menikmati keseluruhan lagu pada album ini.
3 point out 5 for this album. ^^
Komentar
Posting Komentar