Langsung ke konten utama

Kebahagiaan 2019


Tak seperti tahun-tahun lainnya di mana aku senang sekali merencanakan kehidupan di tahun baru, tahun 2019 hanya aku awali dengan sebuah resolusi: keluar dari zona nyaman.

Sejak bekerja di Kemendikbud dan bergabung dengan Britzone English Club di tahun 2016, tak banyak perubahan yang terjadi dalam hidupku. Hari-hari aku jalani begitu saja hingga tanpa terasa sudah tiga tahun berlalu. Ada masa-masa di mana aku merasa terperangkap dalam labirin dan tak punya gambaran bagaimana untuk keluar dan melihat kehidupan lain di luar sana.

Namun ternyata hanya butuh keberanian yang sudah dipikirkan dengan matang, untuk akhirnya lepas dari segala rutinitas yang sama, lalu menemukan dunia baru yang jauh lebih menakjubkan.

Resolusi 2019-ku diawali dengan resign dari tempat kerja pertamaku, juga mengakhiri keterlibatan sebagai pengurus Britzone yang sudah memberikanku banyak hal (yang mungkin harus diceritakan di segmen berbeda). 

Saat itu, sebenarnya aku juga belum punya gambaran akan kerja apa, harus melakukan apa, dll. Pikirku, yang penting harus keluar dulu, memperhatikan hal-hal apa yang sudah terlewat selama tiga tahun, melakukan hal-hal apa yang belum sempat dilakukan, juga mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan.

Aku menghabiskan cukup waktu untuk bersenang-senang dalam jeda yang ada. Hingga dengan hati yang bahagia dan pikiran yang lebih terbuka, aku siap untuk tantangan baru yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Aku mendapatkan pekerjaan baru sebagai human capital di sebuah NGO, sebuah ujung dari perjalanan berliku mencari-jati-diri setelah bertahun-tahun lamanya. Setelah resign, ada hasrat untuk ingin bekerja sebagai penulis profesional sesuai (yang ku kira) passion, atau bekerja di bidang human capital sesuai latar belakang pendidikan.  Dan begitu saja, hidup memberikan jawabannya tanpa membuatku menunggu terlalu lama. Hingga akhirnya kini aku yakin, ini adalah jalur yang akan aku ikuti untuk seterusnya.

Ternyata (setidaknya menurut pendapatku) aku suka dan cocok juga bekerja di bidang ini. Tiga tahun bekerja dengan hal-hal administratif yang cukup kaku namun terukur, pekerjaan ini memberiku kesempatan bertemu orang-orang baru beserta cerita hidup yang menyertai mereka. Aku juga belajar lebih banyak karakter manusia dan bagaimana menghadapinya. Sebuah babak baru dalam pendewasaan meski aku juga masih belajar menjadi ‘dewasa’. 

Aku memulai komunitas baca bernama Kumpulbaca bersama teman-temanku dari Britzone. Ide untuk menginisiasi sebuah komunitas sudah ada sejak lama, namun tak pernah terpikirkan bahwa yang terwujud adalah komunitas baca. Sedari dulu aku suka baca dan dikelilingi orang-orang yang lebih aktif membaca hingga aku merasa lebih cocok untuk gabung komunitas baca yang sudah ada dibanding eksekusi sendiri. 

Namun ternyata tidak. Ada banyak teman-temanku sekarang yang punya masalah dalam menyediakan waktu untuk membaca, jadi aku kira mungkin aku bisa bantu berdasarkan pengalamanku. Aku tak menyangka bisa (hampir) satu tahun juga komunitas ini berjalan.

Berawal dari teman-teman yang sudah dikenal, aku juga banyak bertemu teman-teman baru hingga pertemananku makin meluas. Kegiatan membaca yang awalnya hanya rutinitas sebelum tidur kini jadi lebih seru dan berwarna. Aku berharap semoga Kumpulbaca masih tetap bermanfaat untuk tahun-tahun yang panjang.

Meski tak sesering waktu bekerja di kementerian, tahun ini aku tetap punya kesempatan jalan-jalan ke luar kota, dan (akhirnya) punya paspor, -sebuah resolusi yang selalu tertunda tiap tahun- hingga akhirnya bisa icip-icip juga pergi ke negara tetangga dalam rangka perayaan bertambah usia. 

Seperti yang sudah aku tuliskan juga sebelumnya, tahun ini aku benar-benar belajar perihal waktu yang tepat untuk segalanya. Ternyata memang sudah ada ketetapan kapan untuk memulai, kapan untuk bertahan, dan kapan untuk berhenti.

Aku di penghujung tahun lalu, sama sekali tak menyangka bahwa ada banyak hal yang akan berubah di tahun 2019 ini. Begitulah, sebaiknya kita memang tak perlu khawatir terlalu panjang dengan masa depan yang hanya ilusi. Cukup nikmati dan jalani yang terbaik untuk saat ini. Ambil setiap kesempatan selagi itu bermuara pada kebaikan tanpa pamrih. Banyak bersyukur, banyak berdoa agar selalu bisa bersyukur.

Aku belajar, hidup akan selalu punya kejutan asal kita percaya bahwa hidup itu sendiri adalah sebuah keajaiban.

Aku bangga sekali dengan diriku tahun ini, sudah bisa mengalahkan segala kekhawatiran perihal keluar dari zona nyaman. Semoga tahun depan akan lebih menakjubkan!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Book) Love, Stargirl by Jerry Spinelli

Buku ini didedikasikan bagi mereka yang belum bisa move on dari orang yang disukainya, meskipun telah hidup berjauhan. Tulisan ini mungkin tidak banyak mengulas tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik buku ini . Karena aku ingin berbagi tentang sosok Stargirl dan ceritanya tentang move on . Buku ini adalah surat panjang Stargirl kepada Leo, yang ia tulis setiap hari. Lengkap dengan tanggal dan bulan kejadian. Stargirl menceritakan seluruhnya pada Leo tanpa ada yang ia sembunyikan. Hingga tidak ada batasan-batasan bab dalam buku ini. Persis seperti membaca buku harian. Apa yang ingin disampaikan Stargirl dalam suratnya adalah segala upaya yang dia lakukan untuk move on dari Leo. Bagaimana ia menyibukkan dirinya untuk melupakan Leo dengan bermain bersama Dootsie dan Alvina yang jauh lebih muda darinya, mengunjungi Betty Lou yang terkena agoraphobia, Mergie di kedai donatnya, atau Charlie yang setiap hari duduk di sebelah makam istrinya, Grace. Ia kembali

Dialog Rindu

“Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Iya, aku merindukanmu,” “Lalu, kapankah waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Sampai ujung jalan kita bertemu, bukankah jalan kita punya muara yang sama?” “Baiklah, aku akan menunggumu,” * “Aku merindukanmu” “Benarkah?” “Iya, aku selalu merindukanmu. Tidakkah kau merindukanku juga?” “Hmm..” “Mengapa kau diam? “Entahlah” “Bukankah harusnya kita menunggu waktu mengizinkan kita untuk saling melepas rindu?” “Aku rasa tidak” “Mengapa?” “Karena jalan kita telah berbeda, hingga ujung jalan kita tak lagi punya muara yang sama” * Kini merindukanmu adalah sesuatu yang tidak boleh lagi aku lakukan. Rasanya menyakitkan. Aku rindu namun tidak disambut rindumu. Kontras dengan apa yang terjadi dulu. Setiap aku rindu, kau juga akan rindu. Bahkan terkadang kau rindu tanpa ada rindu dariku. Itu menyenangkan. Dan malangnya, dulu adalah bagian dari

(Movie) Nada Sousou -2007

Synopsis Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bernama Youta, yang harus mengalami pahit manis hidup saat dia masih terlalu dini untuk mencerna setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Ibunya menikah dengan seorang seniman, yang punya seorang anak perempuan bernama Kaoru. Sedari awal, ibunya telah menegaskan ia untuk menjaga Kaoru sebaik mungkin. Lalu mereka menjadi akrab dan keluarga kecil mereka hidup bahagia. Namun yang terjadi kemudian di luar dugaan. Sang ayah pergi meninggalkan keluarga tersebut, lalu si ibu menjadi stress dan sering mabuk. Pada akhirnya ibunya sakit parah dan meninggal dunia. Sebelum meninggal pun, ibunya tetap berpesan pada Youta untuk menjaga Kaoru. Youta kecil pun membawa Kaoru ke tempat neneknya di seberang pulau. Lalu mereka hidup di sana hingga akhirnya Youta kembali lagi ke kota pada umur 16 tahun dan bekerja keras. Ia putus sekolah dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin agar adiknya bisa bersekolah lebih tinggi darinya. Hara