Sepi



Kembali, saat sudah berhadapan dengan layar putih kosong, gadis itu kehabisan kata-kata. Padahal bukan perkara mudah mengumpulkan segala niat yang sudah terakumulasi sejak sangat lama untuk menyelesaikan tulisan-tulisannya yang sudah berjerabu.

Piirannya kusut. Tak ada kata yang mengalir dengan baik sedari tadi.  Yang tertuang beda dengan yang terpikirkan. Bolak-balik ia menekan tombol backspace. Ia buka draf yang ini, tutup. Buka lagi draf yang lain, tutup. Gadis itu benar-benar perlu menenangkan pikirannya.

Sepi. Ia merasa sangat sepi. Hanya suara Troye Sivan yang beberapa hari belakangan menemaninya, menceritakan banyak hal lewat lagunya. Sementara Troye tentu tak mampu mendengar cerita gadis itu. Hingga akhirnya, gadis itu tetap berteman sepi.

Ia punya banyak teman. Ia bertemu banyak orang setiap harinya.  Bahkan, jika ia tak punya siapa pun untuk ditemui, ia sengaja pergi ke tempat-tempat ramai, meskipun berakhir dengan duduk sendiri bersama buku dan lagu-lagu lain yang bercerita di kupingnya, setidaknya ia masih mencium aroma manusia. Tapi tetap saja, gadis itu merasa sepi.

Makin lama ia merasa hatinya kian hampa. Meski ia punya banyak teman, bertemu banyak orang, namun tak ada satu pun yang mampu menutup lubang menganga di hatinya. Kebersamaan yang mereka tawarkan hanya mampu mengobati hatinya sementara. Tepat setelah pertemuan mereka bubar, gadis itu kembali merasa sepi.

Yang dirasakan gadis itu, kebanyakan dari orang-orang itu hanya menemani sisi luarnya. Bukan apa yang sesungguhnya ada di dalam hatinya. Kebanyakan mereka, tidak benar-benar menemaninya.

Entah apa obatnya. Entah siapa yang sesungguhnya ditunggu gadis itu untuk menceriakan suasana.

Mungkin ada satu, atau dua. Tapi sayangnya, mereka tidak ada di sini. Dan itulah yang membuat gadis itu kian nelangsa.

Ia pun tak punya tenaga untuk mencari orang-baru-yang-benar-benar-menemaninya. Sesungguhnya, ia hanya ingin satu atau dua orang itu kembali untuknya.

Orang itu saja sudah cukup.

Namun malangnya, orang itu tidak akan pernah kembali.

Apalagi mencarinya untuk kemudian menemani.

Lalu gadis itu, tetap sepi. Entah sampai kapan.

11:35 pm
-050116-



Komentar