Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Sepi

Kembali, saat sudah berhadapan dengan layar putih kosong, gadis itu kehabisan kata-kata. Padahal bukan perkara mudah mengumpulkan segala niat yang sudah terakumulasi sejak sangat lama untuk menyelesaikan tulisan-tulisannya yang sudah berjerabu. Piirannya kusut. Tak ada kata yang mengalir dengan baik sedari tadi.  Yang tertuang beda dengan yang terpikirkan. Bolak-balik ia menekan tombol backspace . Ia buka draf yang ini, tutup. Buka lagi draf yang lain, tutup. Gadis itu benar-benar perlu menenangkan pikirannya. Sepi. Ia merasa sangat sepi. Hanya suara Troye Sivan yang beberapa hari belakangan menemaninya, menceritakan banyak hal lewat lagunya. Sementara Troye tentu tak mampu mendengar cerita gadis itu. Hingga akhirnya, gadis itu tetap berteman sepi. Ia punya banyak teman. Ia bertemu banyak orang setiap harinya.  Bahkan, jika ia tak punya siapa pun untuk ditemui, ia sengaja pergi ke tempat-tempat ramai, meskipun berakhir dengan duduk sendiri bersama buku dan lagu-lagu lai