Pulang


Bagiku, pulang adalah hangat
Sehangat pelukan mereka yang menunggu di pintu kedatangan bandara
Sehangat mandi air panas setelah perjalanan panjang menuju rumah
Sehangat memakai kaus kaki sebelum tidur
Sehangat bergulum dalam selimut tebal di malam hari
Sehangat meminum segelas susu cokelat di pagi hari
Sehangat menyambung cerita dengan mereka yang hanya bisa ditemui saat pulang


Bagiku, pulang juga adalah dingin
Sedingin suhu kota tempat aku pulang ini
Sedingin angin yang berhembus dari celah jendela kamar yang tidak tertutup rapat
Sedingin mendung yang selalu muncul setiap hari
Sedingin memasuki kamar tidur yang dipenuhi kenangan tentangmu
Sedingin senyum singkat yang terurai saat sekelabat kejadian-kejadian lalu itu terputar kembali
Sedingin menapak jejak-jejak perjalanan lampau yang tak mungkin terulang lagi


Bagiku, pulang adalah hangat.
Namun bagiku pulang juga adalah dingin.
Aku hanya ingin menikmati kehangatan pulang, namun sesekali dingin menyeruak di antara rongga-rongga hangat yang ada
Dingin yang membawa namamu
Namamu yang kini hanya bisa aku tanggapi dengan dingin
Dan segala kenangan itu
Dan segala kejadian-kejadian lalu itu
Dan segala jejak yang pernah terekam itu

Bagiku, pulang adalah hangat
Namun bagiku pulang juga adalah dingin
Sedingin mengenangmu, nama yang tak akan pernah kembali.

-280713-
1:44 pm
(pulang, hangat, dingin, dan kamu)


Komentar