2017 Dalam Sebuah Tulisan


Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja aku membuka draf tulisanku “2016 Dalam Sebuah Tulisan” yang kemudian menyadarkanku beberapa hal. Pertama, 2018 tanpa terasa sudah memasuki bulan keempatnya dan aku belum posting apa apa. Kedua, betapa sudah lama sekali aku tidak menulis.

Seperti biasa, aku selalu memiliki banyak sekali alasan yang ku jadikan tameng mengapa-aku-tidak-pernah-menulis-lagi.  Salah satu dari sekian banyak alasan yaitu, aku merasa tidak ada sesuatu menarik yang terjadi sepanjang 2017.

Jika 2016 adalah tahun yang dipenuhi banyak kejutan dan hal-hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, maka 2017 adalah tahun yang biasa-biasa saja. Aku masih bekerja di tempat yang sama, bergabung di komunitas yang sama, dan belum membuat progress apapun untuk rencana jangka panjangku. 

Rutinitasku sepanjang 2017 hampir sama setiap harinya. Bekerja hingga malam hari (tak jarang aku bekerja hingga akhir pekan), menjadi PIC Kelas di Britzone pada hari Rabu, mengajar di Sekoci pada akhir pekan sekali sebulan. 

Kumpul-kumpul dengan teman-teman lama makin jarang dilakukan. Selain karena makin sibuk sendiri-sendiri, banyak di antara mereka yang memulai kehidupan baru tahun lalu hingga prioritas hidupnya berubah. Beberapa kali aku didaulat menjadi bridesmaid, sebuah pengalaman yang menyenangkan namun juga mengharukan.

Maka di sela-sela rutinitas di atas, paling banyak aku habiskan dengan menonton drama Korea atau membaca buku. Sesekali bertemu dengan teman-teman lama yang masih tersisa, tapi paling sering dengan teman-teman Britzone yang kebetulan berlokasi di tempat yang sama dengan tempatku bekerja.

Dan pada 2017, aku menjadi dua lima. Sebuah usia yang harusnya makin dewasa dan sudah saatnya naik tingkat dalam level kehidupan. Namun rasanya aku masih berada pada titik dua dua atau dua tiga.

Bisa dibilang, 2017 adalah masa transisi di mana aku cukup santai tapi juga jadi banyak berpikir tentang tujuan hidup yang makin kesini makin tak terlihat arahnya. Namun justru, hal itu pula yang membuatku belajar untuk lebih ikhlas dan tak terlalu berambisi untuk tahun selanjutnya.

Aku bahkan tak membuat resolusi seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya ingin melakukan hal-hal yang aku sukai, bertemu dengan orang-orang yang aku senangi, dan menikmati masa ini, melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan saat ini, tanpa perlu khawatir apalagi terburu-terburu menyimpulkan masa depan.

Yang penting aku bahagia dan bisa menikmati hidup sebaik-baiknya.


Komentar

Posting Komentar