(Book) Goodbye Happiness by Arini Putri
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxVYsrXjdgjlCgJGLGUxbjdB26DjffI-xL0D8xkKpihw2Y_5WvxUHjXH3qf6fcgoMIXn7-W5iSS9YXaGiCoSR5ENzK8j3YuSnTiaHGtzqHhKOUCMkHdZog1KX0MLnfv2d-1z0iyQ1lTZo/s400/16064811.jpg)
Namun seiring dengan semakin pesatnya Korean hallyu yang terjadi belakangan
ini, menjadikan buku-buku serupa marak ditemui. Bahkan di bagian cover buku pun semua berbondong-bondong mencantumkan bahasa Korea agar lebih
menjual dan menarik perhatian. Hingga pada akhirnya cerita yang ditampilkan
hampir serupa dan mudah tertebak untuk buku lainnya.
Hal itu juga yang membuat saya, pada awal
kemunculan buku ini sama sekali tidak tertarik. Namun banyaknya respon positif
yang saya lihat di media sosial mengenai buku ini, mau tak mau menggugah rasa penasaran saya. Dan setelah membaca buku
ini, saya jadi paham apa yang membuat banyak pembaca mengacungkan dua jempol
untuk buku ini.
Arini Putri menampilkan cerita sederhananya
dengan gaya penulisan yang juga sederhana, menyentuh, tidak berbelit-belit, dan
jujur, tanpa menggunakan diksi-diksi yang rumit. Ide cerita seperti ini
sebenarnya bukan pertama kali. Tentang penantian ungkapan cinta antara Krystal dan Skandar
yang telah hidup bersama sejak SMA dan sama-sama melanjutkan kuliah di Korea,
dengan artis Park Seungho dan model Vannesa Ahn sebagai bumbu-bumbu penggali
cemburu.
Hanya tentang itu saja, yang kemudian
dipecah menjadi puzzle momen-momen
yang terjadi di antara keduanya. Karenanya, rasa penasaran akan menggiring
pembaca untuk segera mengetahui bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi.
Terlebih cerita ini hanya mengangkat sudut pandang Krystal, hingga apa yang
dirasakan Skandar sebenarnya menjadi tanda tanya.
Tidak ada deskripsi yang terlalu mendetail
dalam cerita ini, termasuk latar Korea-nya. Mungkin karena penulis sesungguhnya
juga belum pernah berkunjung ke sana. Hanya pemaparan-pemaparan seperlunya
saja, sehingga pembaca tak perlu susah-susah untuk membayangkan setiap detail
kejadian. Keseluruhan cerita memang hanya fokus pada tiap rangkaian ceritanya,
tanpa mengulas lebih dalam unsur-unsur lain.
Sama seperti novel bertema Korea yang lain,
membaca buku ini seperti menonton drama. Kegiatan sehari-hari Krystal yang
merupakan seorang mahasiswa sekaligus trainee
di sebuah manajemen entertaimen, terasa sangat nyata terutama bagi pembaca yang
memang penyuka Korea. Konflik-konflik ringan dan momen-momen romantis khas
drama Korea juga muncul di sini. Terlebih, karena tidak adanya deskripsi yang
terlalu mendetail, pembaca tidak perlu
berpikir panjang dan ikut terbawa hanyut mengikuti alur ceritanya.
Bisa dibilang novel ini adalah novel yang
‘apa-adanya’, namun pesannya benar-benar sampai. Terlebih, penulis sepertinya
memang memfokuskan ceritanya pada konflik batin, hingga pemaparan yang ada
dalam buku ini memang didominasi oleh apa yang dirasakan oleh Krystal. Tanpa
terlalu banyak melibatkan indera lain seperti mata dan telinga untuk
dijabarkan.
Hanya saja ada beberapa istilah yang
mungkin tidak dipahami orang awam seperti trainee,
idol, anti-fans dan sebagainya, yang lebih akrab di telinga para
penggemar Korea.
Secara pribadi saya cukup suka buku ini.
Berlatar dan berkonflik ala drama Korea, namun bukan menjadikan itu sebagai
poin utama, benar-benar hanya sebagai setting.
Saya bisa berempati dengan konflik batin yang didera Krystal, dan sangat suka
dengan bittersweet ending yang
ditawarkan. Two thumbs for this book!
halo mbak
BalasHapusbisa tidak saya download novel nya??
ini email saya: sdc.minister@gmail.com
uda ada link downloadnya ngga?
BalasHapusmaaf mba, saya bisa minta link untuk download buku nya?
BalasHapusini email saya
wafaalifa1@gmail.com